Hitam Putih Ganjar, Bukti Kombinasi Integritas dan Autentisitas

Hitam Putih Ganjar, Bukti Kombinasi Integritas dan Autentisitas
Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana (mengenakan batik cokelat kanan) dalam acara "Bedah Buku Hitam Putih Ganjar" yang diselenggarakan oleh Penerbit Kompas di Jakarta, Kamis (14/9/2023). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

"Saya sangat menyayangkan kalau ada pemimpin yang hanya ingin mengikuti saja pemimpin terdahulu, tetapi tidak ada ciri khasnya dari dia itu seperti apa. Karena kita perlu pemimpin yang autentik,” ucapnya.

"Ganjar dengan autentisitasnya mampu menurunkan gagasan besar Bung Karno Gotong Royong, misalnya, diturunkan menjadi 'Jogo Tonggo', ojo korupsi, ojo ngapusi. Nah autentisitasnya itu sudah ditunjukkan Ganjar selama dua periode di Jawa Tengah," imbuh Ari.

Selain itu, dia menilai Ganjar dengan gagasannya juga melibatkan publik dengan cara menerima laporan masyarakat di media sosial untuk memperbaiki kinerja birokrasi.

Menurut dia, hal tersebut sama seperti kegiatan blusukan yang kerap dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Psikolog Hanna Rahmi mengatakan pengelolaan emosi menjadi salah satu hal yang penting bagi setiap pemimpin Indonesia ke depan. Hanna mengatakan pemimpin terbaik adalah yang mampu meregulasi emosi diri.

"Tidak ada kepribadian yang lebih baik dibandingkan kepribadian lainnya. Akan tetapi, pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang mampu meregulasi emosinya dan sudah selesai dengan dirinya," tutur Hanna. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Bedah Buku Hitam Putih Ganjar, bangsa Indonesia membutuhkan gambaran utuh rekam jejak, sikap-sikap politik, hingga pilihan ideologis dari para calon pemimpin.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News