HNW Ajak Pesilat jadi Benteng Bangsa dan Budaya Indonesia

HNW Ajak Pesilat jadi Benteng Bangsa dan Budaya Indonesia
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (kiri) bersilaturahmi dengan dengan ratusan jawara, pendekar, dan pesilat dari berbagai perguruan pencak silat tradisional se-Jakarta di Jakarta, MInggu (17/2). Foto: Humas MPR RI

"Dalam cerita Si Pitung juga digambarkan bagaimana sosok dari Betawi anti-penjajahan Belanda,” tambahnya.

Cinta kemerdekaan dan antipenjajahan tidak hanya melahirkan sosok pahlawan, nama Jakarta dikatakan HNW juga menunjukkan arti-kemenangan dari penjajahan.

"Nama Jayakarta disematkan setelah bangsa ini berhasil mengusir penjajahan Portugis dari Jakarta,” ungkapnya. "Ini kota simbol kemenangan dari penjajahan,” kata HNW lagi.

Dari sejarah yang ada, menurut HNW bangsa ini merdeka berkat perjuangan para jawara, pendekar, dan pesilat. Mereka jago bela diri.

Untuk itu dirinya yakin silat akan tumbuh berkembang di Jakarta sebagai sebuah kebudayaan. Dalam konstitusi pun negara wajib untuk mengembangkan kebudayaan nasional.

“Silat salah satu kebudayaan kita,” paparnya.

Oleh sebab itu, menurut Hidayat, negara wajib menjaga dan menumbuhkembangkan olahraga yang mampu menjadi penyumbang medali emas terbanyak dalam Asian Games di Jakarta 2018 itu. "Kebudayaan punya hak untuk berkembang,” tegasnya.

Dirinya yakin berkembangnya silat akan membuat bangsa ini menjadi lebih baik. "Buktinya tidak ada jawara dan pesilat yang mabuk-mabukan,” paparnya.

Silat Betawi perlu dipertahankan dan dilestarikan karena kesenian ini tak hanya sekadar tontonan namun juga mempunyai unsur tuntunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News