Homestay Desa Wisata Rumah (ku) Terbangkan Pamor Morotai

Homestay Desa Wisata Rumah (ku) Terbangkan Pamor Morotai
Arief Yahya. Foto: JPNN

Go mengatakan, karyanya juga terkait dengan pola hidupnya masyarakat Morotai dan Indonesia. Terdapat tiga elemen menjadi dasar pola hidup masyarakat Indonesia, begitu pula ditemui sangat kental pada masyarakat di Kepulauan Morotai.

”Kehidupan sosial & budaya yang masih kental di desa dan pemanfaatan sumber daya alam sebagai mata pencaharian. Kehidupan toleransi antara umat beragama juga terbangun serta kepercayaan akan roh nenek moyang masih sangat kental di Morotai. Jadi mereka masih sangat guyub dan selalu kumpul,” katanya.

 

 

Sedangkan konsep bentuk desainnya, imbuh Go, bentuk geometri persegi panjang sebagai bentuk geometris awal sebelum massa ini dibagi-bagi menjadi program ruang yang dikehendaki.

”Kebutuhan ruang yang diperlukan di dalam bangunan ini di susun sedemikian rupa dengan sirkulasi pada bagian utara bangunan satu sisi. Mengambil sebagian ruang untuk dijadikan ruang semi-terbuka, yaitu dapur dan ruang bersama, Hal ini dimaksudkan juga untuk memaksimalkan penghawaan pasif dan pencahayaan alami,” ujarnya.

Go juga menjelaskan, apabila terjadi perluasan dari 36m2 menjadi 54 m2, maka ruang tidur anak akan pindah ke sisi timur atau belakang bangunan. Lalu ruang kumpul akan dapat diperbesar untuk dapat menampung lebih besar lagi.

“Jadi rumah ini sudah sangat siap untuk masa depan, karena prospek pariwisata Indonesia ke depan sangat cerah untuk masyarakay Morotai,” katanya. (adv)


MOROTAI – Gabungan antara filosofi dan teknik desain rumah menjadi kekuatan para arsitek muda pemenang Sayembara Desain Arsitek Homestay Nusantara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News