Hong Kong Makin Tidak Aman bagi Pendatang

Hong Kong Makin Tidak Aman bagi Pendatang
Warga Hongkong memprotes RUU Ekstradisi yang tengah digodok Tiongkok

jpnn.com, HONG KONG - Pemerintah Hong Kong berusaha mendinginkan situasi. Kemarin, Kamis (8/8) mereka mengeluarkan pernyataan tertulis. Isinya, Hong Kong tetaplah kota yang ramah terhadap pengunjung dan punya tradisi melakukan protes secara damai. Meski, mereka mengakui bahwa belakangan ini ada demonstran yang memblokade jalan, melakukan vandalisme, dan bentrok dengan polisi.

"Dampak konfrontasi ilegal itu terbatas di area tertentu di dekat rute demo dan tidak menyebar luas." Demikian bunyi pernyataan pemerintah Hong Kong seperti dikutip The New York Times.

Paparan itu keluar setelah beberapa negara meningkatkan status travel advisory atau anjuran perjalanan ke Hong Kong karena demo yang terus-menerus berakhir ricuh. Yang terbaru adalah pemerintah AS. Departemen Luar Negeri AS meminta penduduknya yang akan mengunjungi atau sedang berada di Hong Kong untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Demo ini bisa terjadi dengan sedikit ataupun tanpa pemberitahuan sama sekali dan tampaknya akan terus berlanjut." Demikian bunyi anjuran perjalanan AS itu seperti dikutip Agence France-Presse. Australia, Inggris, Irlandia, Jepang, dan Singapura sudah lebih dulu mengeluarkan anjuran serupa.

BACA JUGA: Ancaman Menyeramkan dari Tiongkok untuk Dalang Demonstrasi Hong Kong

Negara-negara tersebut waswas penduduknya bakal terjebak di antara para demonstran. Sebab, Hong Kongers (sebutan untuk penduduk Hong Kong, Red) bakal berdemo di dalam bandara selama tiga hari terhitung mulai siang ini.

Bandara dianggap sebagai tempat yang tepat lantaran polisi tentu tidak akan berani menyerang mereka dengan pentungan, peluru karet, dan gas air mata. Beda halnya jika mereka demo di luar ruangan.

Massa juga ingin menginformasikan kepada semua pengunjung yang datang ke Hong Kong tentang apa yang terjadi dan situasi terbaru di kota tersebut. Tidak diketahui demo itu bakal berdampak pada jadwal penerbangan atau tidak. Aksi turun ke jalan dan mogok masal Senin (5/8) mengakibatkan setidaknya 160 penerbangan dibatalkan.

Beberapa negara meningkatkan status travel advisory atau anjuran perjalanan ke Hong Kong karena demo yang terus-menerus berakhir ricuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News