Huawei Diblokir, Tiongkok Bully Selandia Baru

Huawei Diblokir, Tiongkok Bully Selandia Baru
Suasana Kongres ke-19 Partai Komunis Tiongkok. Foto: AP

Pengusaha sudah pasti khawatir dengan keadaan tersebut. Tahun lalu 15 persen dari 3,8 juta wisman datang dari Tiongkok. Pengeluaran mereka menyumbang USD 16 miliar (Rp 226 triliun) kepada PDB Selandia Baru.

Belum lagi industri susu dan produk turunan yang mengandalkan Tiongkok sebagai pasar utama. Sebanyak 25 persen ekspor produk olahan susu dikirimkan ke sana dengan total USD 15 miliar (Rp 212 triliun).

''Jangan sampai ramalan (hubungan retak, Red) itu terjadi. Konsekuensinya sangat berbahaya,'' tegas Jason Young, direktur New Zealand Contemporary China Research Centre di Victoria University.

Sampai saat ini, Huawei belum menyerah untuk memasuki pasar Selandia Baru. Pekan lalu mereka memasang iklan satu halaman di koran Australia. Mereka menyatakan, ''5G tanpa Huawei sama seperti rugby tanpa Selandia Baru''.

Saat ini Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou saat ini menjalani tahanan rumah di Kanada. Penahanan tersebut merupakan permintaan pemerintah AS terkait dengan tuduhan pelanggaran aturan sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Meng merupakan putri tertua Ren Zhengfei, pendiri Huawei yang sebelumnya menjadi ahli teknologi militer Tiongkok. (bil/c22/sof)


Berita Selanjutnya:
Penyelamatan

Tiongkok tidak terima Selandia Baru memblokir produk Huawei. Beijing pun langsung menekan negara tetangga Australia itu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News