Hubungan Amerika-Tiongkok Memanas Gegara Corona, Ini Kekhawatiran Indonesia

Hubungan Amerika-Tiongkok Memanas Gegara Corona, Ini Kekhawatiran Indonesia
Wakil Menlu Mahendra Siregar di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyebut persaingan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok akan semakin ketat sebagai dampak wabah virus corona.

“Bahkan sebelum wabah COVID-19, kita harus mengantisipasi situasi ini agar tidak menjadi semakin serius di masa depan,” kata Mahendra dalam seminar daring dari Jakarta, Jumat (1/5).

Wakil Menteri Perdagangan RI periode 2010-2011 itu menilai persaingan geopolitik AS-Tiongkok mungkin tidak berdampak pada ekonomi Indonesia yang memiliki beragam mitra perdagangan, investasi, dan ekonomi.

“Tetapi dalam hal stabilitas politik, itu soal lain,” ujar dia.

Untuk itu, Indonesia secara konsisten mendukung solusi yang melibatkan organisasi multilateral, internasional, dan regional agar berfungsi baik dalam menangani situasi sehubungan dengan geopolitik.

Selain mengantisipasi semakin buruknya situasi ekonomi akibat persaingan AS-Tiongkok, kata Mahendra, negara-negara juga perlu mengambil pembelajaran bahwa rantai pasok global seharusnya tidak bergantung hanya pada satu sumber.

Dengan adanya wabah COVID-19, pemerintah dan industri telah mulai memahami manajemen risiko jika hanya memiliki sumber pasokan tunggal, yang akan sangat terganggu akibat kebijakan karantina wilayah yang diberlakukan di banyak negara.

“Jadi mereka mulai melihat (pentingnya) diversifikasi, daripada hanya mengutamakan efisiensi,” tutur Mahendra.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar menyebut persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan semakin ketat sebagai dampak wabah virus corona

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News