Hujan Ekstrem di Pulau Jawa, BPPT Siapkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca

Hujan Ekstrem di Pulau Jawa, BPPT Siapkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Ricardo/JPNN.com

Hal yang sama juga disampaikan Jon Arifian, kepala BBTMC-BPPT.

"Kami menunggu komando. BBTMC telah menyiapkan sumber daya berupa peralatan dan logistik terkait yang diperlukan untuk operasi TMC di Lanud Halim Perdanakusuma," ungkapnya.  

Menurut Jon Arifian, pelaksanaan TMC redistribusi curah hujan untuk mengurangi dampak banjir membutuhkan upaya dan sumber daya yang lebih dibandingkan TMC untuk menambah curah hujan, di antaranya kesiapan pesawat karena masifnya pertumbuhan awan.

Sebagai gambaran, pada operasi TMC redistribusi curah hujan di Jabodetabek tahun 2020, BBTMC mengerahkan sumber daya peralatan seperti pesawat CN 295, Cassa 212-200 dan juga pesawat Piper Chayenne.

Metode TMC penyemaian awan untuk redistribusi curah hujan yang disiapkan, lanjut Jon Arifian, meliputi metode jumping proses dan sistem kompetisi.

Metode jumping proses adalah perlakuan penyemaian pada awan-awan di luar wilayah rawan banjir yang pergerakannya mengarah menuju wilayah rawan banjir.  

Sedangkan sistem kompetisi adalah menyemai bibit awan yang masih kecil secara masif di daerah rawan banjir, sehingga awan tersebut tidak sempat berkembang menjadi hujan secara masif atau diupayakan buyar sebelum mencapai wilayah rawan banjir.

Menurut pantauan BBTMC, selama periode Januari 2021, di wilayah Jawa telah terjadi beberapa kali kejadian curah hujan ekstrem. Namun belum sampai mengakibatkan terjadinya banjir.

BPPT dan jajaran siap melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi hujan Ekstrem di Pulau Jawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News