HUT ke-26, Kementerian BUMN Terus Genjot Hilirisasi Pertambangan

HUT ke-26, Kementerian BUMN Terus Genjot Hilirisasi Pertambangan
Wajah baru Kementerian BUMN. Foto dok humas BUMN

SGAR tersebut memiliki kapasitas hingga satu juta ton per tahun.

SGAR dilengkapi oleh penghubung rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Pembangunan smelter tembaga juga sedang dijalankan oleh Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Smelter ini nantinya akan memproduksi hingga 600.000 ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahunnya.

Proyek yang dinamakan Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar dua juta ton per tahun. 

Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.

Dengan begitu, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Kemudian, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), juga sedang menyelesaikan pembangunan smelter feronikel. Proyek pembangunan pabrik di Halmahera Timur oleh ANTAM saat ini sudah memasuki tahapan commisioning.

Peneliti Senior Maarif Institute Endang Tirtana mengatakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berhasil melakukan transformasi sehingga menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi Indonesia.

Memasuki usia ke 26 tahun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menggenjot hilirisasi pertambangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News