Hutan Batu Maros, Destinasi Wisata Alam yang Kurang Dapat Perhatian
”Saya berharap pemerintah mau memperhatikan desa kami ini sebagai desa wisata. Kalau pemerintah tetap tidak memperhatikan, ya kondisinya tetap seperti ini. Semua serbaminim,” bebernya.
Sekitar sejam bertamu, saya lantas pamit. Saya lalu naik perahu untuk menuju dermaga semula yang tak jauh dari akses masuk pabrik Semen Bosowa.
Selain menggunakan perahu, turis sebenarnya dapat menikmati pemandangan hutan batu Rammang-Rammang lewat darat. Lokasinya sekitar 1 kilometer dari dermaga. Ada deretan bebatuan yang menjulang dengan berbagai ukuran. Warga menyebutnya sebagai taman batu.
Arman mengatakan, pemandangan akan lebih bagus bila musim panen padi tiba sekitar Februari atau Juni. Saat musim panen, warna padi yang mulai menguning serasi dengan legamnya bebatuan purba di sekelilingnya. ”Silakan datang lagi pada bulan-bulan panen itu, Bang,” ujar Arman, berpromosi. (*/c5/c11/ari)
KABUPATEN Maros, Sulawesi Selatan, punya wisata pegunungan karst (batu) yang indah. Hutan batu itu termasuk yang terbesar kedua di dunia versi UNESCO
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor