I AM NOT A VIRUS: Perlawanan 4 Seniman Indonesia terhadap Rasisme di Australia

"Kebanyakan karya saya dipengaruhi praktik ini, seperti misalnya garis warna emas di waratah [bunga] pada karya ini."
Ajakan untuk melawan ketakutan
Seniman berdarah Indonesia di Australia yang ikut bersuara adalah Wina Jie, melalui karyanya berjudul "I Am Free" atau "Saya Bebas".
Ilustrasi yang berbentuk komik tersebut menurutnya merupakan "reaksi" terhadap perilaku yang dialami warga Asia di Australia.
"Ini menggambarkan kondisi psikis dalam diri, di mana [perempuan tersebut seolah] ingin melawan ketakutannya," kata Wina.
Secara tidak sadar, seniman mural ini juga memberikan sentuhan negara asalnya dalam karya tersebut.
"Kalau diamati, ada dua orang mengenakan hijab dalam karya ini. Ketika menggambarnya saya tidak sadar," katanya.
"Dan juga ada beberapa orang berwajah Asia."
Menurutnya, proses kreatif ini dipicu alam bawah sadar Wina yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta, Indonesia, sebelum pindah ke Sydney di tahun 1986.
Dari masker yang menjadi pakaian hingga makanan yang terbuat dari keramik, empat seniman berdarah Indonesia di Australia menyuarakan pikiran mereka dalam proyek
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Macron Tegaskan Tak Ada Tempat untuk Kebencian dan Rasisme di Prancis
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas