Igun Sebut Apilkator Ojek Online Membuat Opini Jumlah Penumpang Turun

Igun Sebut Apilkator Ojek Online Membuat Opini Jumlah Penumpang Turun
GoJek. Foto: JPG

Sejauh ini Budi telah melihat ada beberapa reaksi di tengah masyarakat. ”Memang di beberapa kota ada komplain terlalu mahal sehingga order berkurang,” ujar Budi.

Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan bahwa tidak ada penurunan penumpang. Hal tersebut terjadi di area Jabodetabek. ”Namun ada penumpang yang mengeluh kenaikan tarif,” ungkapnya kemarin saat dihubungi Jawa Pos.

Menurutnya, penumpang yang sudah terbiasa menggunakan jasa ojol, sulit beralih ke transportasi lain. Sebab karakteristik kepraktisan ojol yang tidak ada di moda transportasi lain.

”Maksudnya point to point service. Saat ini hanya ojol yang bisa dipesan dari depan pintu rumah lalu diantar sampai titik tujuan,” ungkap Igun. Selain itu di kota besar yang rawan macet, ojol menurut Igun bisa membantu masyarakat. ”Bisa menembus kemacetan lalin,” imbuhnya.

Sebelumnya Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita mengungkapkan bahwa ada penurunan permintaan layanan. Namun hal ini dibantah oleh Igun. Dia menyayangkan opini aplikator ini. Menurutnya pihak aplikator selalu membuat opini penurunan jumlah penumpang, padahal di lapangan situasinya berbeda.

Dia menyatakan bahwa saat ini masih masa transisi. ”Kami yakin kedepannya para pengguna jasa ojol akan terbiasa kembali dengan tarif terbaru yang saat ini telah diatur oleh Kemenhub,” ungkapnya.

BACA JUGA: Umbas: Kebenaran Akan Berdiri Tegak, tak Peduli Seberapa Kuat Kalian

Igun memprediksi penurunan pengguna dikarena awal Ramadhan dan tahun ajaran baru. Sebagian pengguna jasa ojol merupakan pelajar. ”Banyak pelajar yang sedang libur,” tuturnya.

Menurutnya pihak aplikator ojek online selalu membuat opini penurunan jumlah penumpang, padahal di lapangan situasinya berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News