Ikuti Uangnya, Tangkap Koruptornya

Ikuti Uangnya, Tangkap Koruptornya
Tersangka kasus korupsi mengenakan rompi bertuliskan Tahanan KPK. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.com

Sistem gado-gado di Indonesia hanya khas Indonesia, tidak ada di negara lain. Kenyataan itu sudah menjadi praktik politik yang lazim di Indonesia.

Oleh karena itu ketika Bambang Pacul mengungkap fenomena tersebut secara terbuka, anggota DPR lainnya tertawa dan bertepuk tangan. Sad but true. Pahit, tetapi itulah kenyataan politik di Indonesia.

Para anggota DPR tidak mewakili kepentingan rakyat, tetapi mewakili kepentingan pemilik partai.

Kritik keras membanjir kepada Bambang Pacul. Banyak yang menyebut pernyataan itu memalukan. Banyak yang menyebut DPR harus diganti dari Dewan Perwakilan Rakyat menjadi DPP Dewan Perwakilan Partai.

Bambang Pacul dituding tidak layak menjadi anggota legislatif karena tidak punya nyali untuk mengesahkan sebuah undang-undang.

Namun, seharusnya kredit layak diberikan kepada Bambang Pacul yang berani berterus terang mengungkap borok dalam sistem politik di Indonesia. Bambang Pacul mengatakan bahwa dia dan koleganya bisa bersikap garang dalam setiap rapat dengar pendapat.

Akan tetapi  begitu ada perintah untuk berhenti, mereka semua pasti berhenti. Bambang Pacul mengatakan bahwa kalau ada perintah dari ’ibu’, ia pun siap menjalankan perintah.

Sebaliknya, kalau ’ibu’ memerintahkan stop, tidak ada kata lain kecuali ‘siap’.

Harry S Truman punya ungkapan 'The Buck Stops Here’ yang artinya semua uang berhenti di sini. Di negara Wakanda, presidennya sering bilang 'bukan urusaan saya'.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News