Imparsial Soroti Pengadaan Alutsista Era Menhan Prabowo

Imparsial Soroti Pengadaan Alutsista Era Menhan Prabowo
Diskusi bertema "Mengukur Kinerja Kementerian Pertahanan: Dari Alutsista Bekas, Pihak Ketiga dalam Pengadaan Alutsista (PT TMI), hingga Kepemilikan Lahan" di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/1). Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Program Reformasi Sektor Keamanan Imparsial Husein Ahmad menyoroti pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), era kepemimpinan Menhan Prabowo Subianto.

"Terdapat sejumlah permasalahan dalam pengadaan alutsista di era Menhan Prabowo Subianto. Prabowo tidak mau terbuka terkait visi-misinya sebagai Menteri Pertahanan," kata Husein.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik bertema "Mengukur Kinerja Kementerian Pertahanan: Dari Alutsista Bekas, Pihak Ketiga dalam Pengadaan Alutsista (PT TMI), hingga Kepemilikan Lahan" yang berlangsung di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Menurut Husein, dalam pemaparan visi-misi di awal masa jabatan sebagai menhan, Prabowo melakukannya secara tertutup di Komisi I DPR RI karena tidak ingin diketahui publik.

"Isu pertahanan ini merupakan barang publik. Anggaran Kemhan bersumber dari anggaran negara dan pajak rakyat. Jadi, publik harus tahu," ucapnya.

Husein juga mengungkit lagi keinginan Menhan Prabowo di awal menjabat yang minta ang?garan Rp 1.700 triliun untuk alutsista yang konon bakal dikelola sebuah perusahaan, PT TMI (Teknologi Militer Indonesia).

"Dia mau tarik anggaran sampai 2045 diambil di depan, dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk utang," ucap Husein.

Namun, Husein menyebut karena proyek tersebut terungkap ke publik, akhirnya tidak dilanjutkan meskipun sudah sampai pada tahap rancangan peraturan presiden (Perpres).

Koordinator Program Reformasi Sektor Keamanan Imparsial Husein Ahmad menyoroti pengadaan a?l?utsista di era Menhan Prabowo Subianto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News