Impor Tembakau Terus Meroket, Petani Lokal Panik

Impor Tembakau Terus Meroket, Petani Lokal Panik
Ilustrasi. Foto : dok jpnn

Melihat kenyataan ini APTI lantas menemui menteri perindustrian untuk menangani masalah ini dan sepakat akan bertemu dengan menteri pertanian agar impor tidak memberondong masuk ke Indonesia.

Menurut dia, petani tembakau dari tahun ke tahun harus berhadapan dengan harga yang mengalami pasang surut, ditambah lagi rong-rongan tembakau impor. Jika tidak segera diantisipasi bisa jadi kelak tembakau lokal hanya tinggal nama.

"Tidak menutup kemungkinan, jika kondisinya seperti ini terus, nasib tembakau akan seperti bawang putih lokal yang pada tahun 1994 menjadi primadona kini hilang lantaran tergeser bawang impor," ujarnya.

Imbas dari masuknya tembakau impor secara bebas ini, tambah Agus, sudah mulai terasa di kalangan petani. Terutama pada musim panen raya tahun 2015 ini. Harga tembakau pada musim panen raya sangat tidak stabil, ada petani yang menjual tembakau dengan harga tinggi, tapi tidak sedikit petani yang menjual tembakau jauh dibawah harga produksi.

"Akibatnya petani mengalami kerugian, memang cuaca juga sangat berpengaruh, tapi masuknya tembakau impor juga menjadi ancaman bagi kelangsungan petani,"tandasnya.(Set/dil/jpnn)


TEMANGGUNG - Meningkatnya jumlah impor tembakau dari luar negeri, disinyalir menjadi salah satu penyebab tidak stabilnya harga tembakau pada musim


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News