Importir Kesulitan Tekan Biaya Logistik
Selasa, 14 November 2017 – 14:41 WIB
Sekjen Ginsi Erwin Taufan menambahkan, pengaruh tingginya biaya logistik terhadap kegiatan operasional importer cukup besar.
Terutama importir yang mengantongi angka pengenal importir-produsen (API-P). ’
’Ketika memutuskan tidak belanja, mereka akan tidur. Nah, yang mengambil untung adalah negara lain yang bea masuknya nol persen,’’ terangnya.
Karena itu, dibutuhkan regulasi keberpihakan yang bisa melindungi industri dalam negeri.
”Impor tidak bisa dilarang, tapi boleh diproteksi,” ucap Erwin. (res/c18/sof)
Tingginya biaya logistik yang diperkirakan berkontribusi 30–36 persen terhadap total biaya operasional masih menjadi rintangan besar bagi importir.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Kementan Dorong Importir Wajib Tanam Bawang Putih untuk Tingkatkan Produksi
- Bea Cukai Juanda Beber Ketentuan Barang Kiriman
- Biaya Logistik Turun 40 Persen, Pelindo Menyambut Baik
- Wamenaker Afriansyah Minta Koperasi TKBM Berperan Kurangi Biaya Logistik di Indonesia
- Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB Kepada PT Kamadjaja Logistics, Ini Harapannya