India Mengaku Abaikan Kudeta di Myanmar demi Kemanusiaan, Padahal Ini Alasan Sebenarnya

India Mengaku Abaikan Kudeta di Myanmar demi Kemanusiaan, Padahal Ini Alasan Sebenarnya
Pendukung militer Myanmar mengikuti aksi unjuk rasa menentang Komisi Pemilihan Serikat, pemerintah terpilih dan kedutaan asing, di Yangon, Myanmar, Sabtu (30/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Shwe Paw Mya Tin/AWW/djo

Pengiriman pasokan kedua vaksin COVID sebanyak 1,5 juta dosis untuk Myanmar sudah direncanakan, tetapi tidak jelas kapan itu akan sampai, kata seorang sumber yang mengetahui situasinya kepada Reuters.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara kekuatan Barat telah mengutuk kudeta yang dilakukan militer Myanmar pada Senin (1/2) dan menyerukan lebih banyak tekanan internasional untuk memastikan keinginan rakyat Myanmar dihormati. Washington mengatakan sedang meninjau kemungkinan sanksi terhadap Myanmar.

India telah menyatakan keprihatinannya atas kudeta tersebut. Namun, sejauh ini tidak ada kecaman terhadap penguasa militer.

Para diplomat mengatakan, New Delhi sedang berhati-hati agar tidak merusak hubungan dengan Myanmar karena khawatir hal itu akan membuat negara tetangganya itu lebih dekat ke China.

"India dan Myanmar adalah tetangga dengan hubungan budaya dan antarmasyarakat yang erat, didukung oleh perdagangan, ekonomi, keamanan dan kegiatan pertukaran terkait pertahanan," kata Srivastava. (ant/dil/jpnn)

India terus menyalurkan bantuan ke Myanmar dan memilih abaikan kudeta yang terjadi baru-baru ini


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News