Indonesia Alami Krisis Doktor
Dari 270 Ribu Dosen, Kurang dari 10 Persen Lulusan S3
Jumat, 17 Desember 2010 – 08:28 WIB
"Fasenya bukan lagi fase investasi tapi sudah saatnya perguruan tinggi memberikan makna dalam produk-produk inovatif baik yang sifatnya tangible maupun intangible," ujar mantan Menkominfo itu.
Baca Juga:
Kepada ilmuwan-ilmuwan yang kini berada di dalam dan luar negeri, Nuh berpesan agar membangun jaringan yang erat dengan Tanah Air. Meski berada di negeri orang, para ilmuwan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada bangsa Indonesia yang merupakan kampung halaman mereka. Kemampuan kita dan kecintaan dalam memberikan makna kepada bangsa adalah hakekat dari nasionalisme ilmuwan.
"Nasionalisme bukan ditentukan locus (tempat) seseorang tapi fungsi kemanfaatan yang dia berikan kepada bangsa ini. Meskipun locus nya di Indonesia, kalau dia hanya mengeruk kekayaan Indonesia, itu bukanlah nasionalisme," katanya.(zul/kum)
JAKARTA - Ketersediaan doktor di Indonesia memasuki masa kritis. Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh mengatakan pemerintah segera mempercepat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham