Indonesia Krisis Guru Moral Bangsa

Indonesia Krisis Guru Moral Bangsa
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam pertemuan di Jakarta, Rabu (13/12). Foto: DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ade Reza Haryadi melihat saat ini Indonesia krisis guru moral bangsa di luar kekuasaan yang fungsinya untuk mengontrol dan mengkritisi jalannya roda pemerintahan.

"Kita saat ini justru krisis orang-orang di luar kekuasaan yang bisa jadi guru moral bangsa," kata Reza dalam keterangan yang diterima, Jumat (9/11).

Salah satu guru moral bangsa yang ada saat ini adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.

"Saya kira Pak Jimly ini orang-orang baik yang selama ini bisa menjadi guru bangsa dan mengkritisi kekuasaan," ujarnya.

Reza menyebut, jika suatu saat tokoh-tokoh seperti Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu masuk dalam kekuasaan, maka moralitas baik yang dimiliki diharapkan mampu ditularkan untuk membentuk moralitas kekuasaan.

"Sebetulnya kalau makin banyak orang baik masuk ke kekuasaan, kita berharap moralitas baik mereka bisa membentuk moralitas kekuasaan. Tapi, ya yang penting jangan kemudian larut dalam moralitas kekuasaan yang hari ini banyak dikritik oleh masyarakat," ungkapnya.

Apalagi, lanjut Dosen Ilmu Politik di Universitas Bung Karno ini, selain sebagai guru moral bangsa, Jimly juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki gagasan-gagasan luar biasa tentang reformasi hukum.

"Saya kira soal hukum beliau salah satu tokoh yang sangat disegani di Indonesia karena punya pemikiran-pemikiran brilian yang maju dalam melakukan reformasi hukum. Beliau saya kira luar biasa, selama menjadi MK bagus, beliau punya track record dan prestasi," tandas dia. (tan/jpnn)


Pemimpin dengan moralitas baik diharapkan mampu ditularkan untuk membentuk moralitas kekuasaan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News