Indonesia Bakal Punya Teknologi Anyar, Siap-Siap Jaringan Internet Makin Lancar

Direktur Utama BAKTI Kementerian Kemenkominfo, Anang Latif menjelaskan skema pembiayaan HBS dengan SATRIA-1 berbeda.
Pembiayaan HBS langsung dari BAKTI Kemenkominfo, sementara SATRIA-1 berasal dari konsorsium atau investor.
“Untuk SATRIA-1, kami membutuhkan investor untuk HBS kami menggunakan dana pembiayaan langsung dari BAKTI sendiri karena ini sebenarnya ditujukan juga untuk menggantikan BTS-BTS USO yang sewa kontraknya akan berakhir di tahun 2024. Jadi, akan menggunakan dana BAKTI which is USO untuk keperluan ini,” jelasnya.
Anang Latif menegaskan pengadaan satelit ini akan memberikan manfaat bagi BAKTI Kemenkominfo yang bertugas menjembatani kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia.
Dia berharap kehadiran dua satelit pada 2023, akan membuat ketersediaan bandwith sehingga layanan internet menjadi lebih memadai, lebih layak.
"Sehingga proses transformasi digital yang telah disiapkan bukan hanya oleh Kemenkominfo, termasuk dengan kementerian dan lembaga lainnya," ucap Anang.
Saat ini BAKTI Kemenkominfo telah membangun lebih dari 3.000 Tower BTS 4G dan akses internet di hampir lebih dari 17 ribu titik.
Namun, 95 persen akses menggunakan satelit yang ada di atas wilayah Indonesia.
Kemenkominfo tengah menyiapkan teknologi teranyar untuk melancarkan jaringan internet dan menghapus kesenjangan digital
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Memastikan Keandalan PLTS