Industri Limbah Daur Ulang Australia Keluhkan Dampak Larangan China
Industri daur ulang Australia mulai merasakan dampak dari kebijakan impor limbah daur ulang yang diterapkan Pemerintah China. Sejumlah pengusaha daur ulang besar memperingatkan mereka tidak dapat terus mengumpulkan limbah daur ulang jika tidak ada tempat untuk menyalurkan limbah tersebut.
Mulai 1 Januari lalu, Pemerintah China berhenti menerima 24 kategori limbah padat, kebijakan ini mengganggu ekspor lebih dari 600.000 ton bahan dari Australia yang dikirimkan setiap tahunnya.
Sekarang larangan tersebut mulai menunjukan dampaknya dimana limbah daur ulang mulai menumpuk di gudang-gudang yang ada di beberapa wilayah di Australia.
Di Utara Sydney, CEO Hunter Resource Recovery, Roger Lewis mengatakan kondisi ini hanya butuh beberapa bulan saja untuk masalah ini akan mencapai "titik kritis".
"Gudang untuk anda menyimpan limbah daur ulang jumlahnya terbatas, dan untuk menyewakan gudang sangat mahal," kata Roger Lewis.
Di Victoria, perusahaan daur ulang Visy akan berhenti menerima limbah dari 22 dewan daerah mulai 9 Februari mendatang.
- Wombat Tertua di Dunia Berulang Tahun yang ke-35
- Pelaku Penikaman Masal di Sydney Disebut Tidak Mencurigakan
- Orang Utan Kalimantan Lahir di Kebun Binatang di Florida, Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 19 Orang Tewas Akibat Longsor di Tana Toraja
- Pemerintah Papua Nugini Mengerahkan Pasukan Militer ke Tambang Emas Porgera
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Uji Coba Kereta Cepat Terbaru, Incar Kecepatan 4.000km per jam