Infiltrasi Radikalisme Melalui Pengasuh tak Mudah Dideteksi
Minggu, 09 September 2018 – 01:33 WIB
Di sisi lain, dunia siber yang tanpa batas juga sangat rentan menjadi pintu masuk jaringan kelompok radikal teroris.
“Kami juga melakukan riset di perguruan tinggi. Ternyata orang-orang yang terinfiltrasi radikalisme itu orang-orang yang masuk sepuluh besar cerdas, dari latar belakang pendidikan yang favorit,” ungkap Susanto. (jos/jpnn)
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat Susanto mengatakan, ada beberapa pintu masuk sehingga anak terinfiltrasi.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Kak Seto Dukung KPAI Serukan Blokir Gim Daring yang Membahayakan Anak-Anak
- KPAI Dorong Pemerintah Blokir Gim Tidak Sesuai Aturan
- Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Tingkatkan Resiliensi PMI Hong Kong, BNPT RI Ajak Perkuat Nilai Kebangsaan dan Persatuan