Infrastruktur Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand

jpnn.com - JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan bahwa sejak beberapa tahun terakhir ini perkembangan infrastruktur di Indonesia berjalan lambat.
Menurut Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus infrastruktur Indonesia menempati peringkat 61 dari 144 negara. Angka ini jauh lebih rendah dari Thailand dan Malaysia.
"Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2013-2014 kita berada di bawah Malaysia yang menempati peringkat 29 dan Thailand yang berada di urutan ke 47," ujar Heri dalam diskusi INDEF di Jakarta, Selasa, (20/5).
Heri mencontohkan, infrastruktur jalan di Indonesia yang tidak sesuai kebutuhan. Panjang jalan raya di Indonesia 502 kilometer.
Hal tersebut tidak sebanding dengan luas daratannya 1.919.443 km2. Ini dianggap tidak mampu menunjang aktivitas ekonomi secara optimal. "Begitu juga dengan infrastruktur udara dan laut," sambungnya.
Selain jalan raya, kata dia, buruknya infrastruktur juga terlihat di bidang energi. Pengembangan energi alternatif dan energi non BBM, ujarnya, belum terlihat jauh lebih baik karena masalah infrastruktur.
Menurutnya, relokasi anggaran dari kenaikan harga BBM tidak pernah dimanfaatkan untuk mendorong tumbuhnya energi alternatif melalui pembangunan berbagai infrastruktur energi.
"Konsumsi listrik per kapita kita juga masih rendah. Konsumsi listrik kita 5 kali lebih rendah dibandingkan Malaysia," tegasnya.
JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyebutkan bahwa sejak beberapa tahun terakhir ini perkembangan infrastruktur
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI