Infrastruktur Perairan Buatan Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman

Salah satu contoh yang menikmati manfaat infrastruktur air adalah Petani Desa Cangkring, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Mereka begitu senang saat menceritakan manfaat dua embung yang di desanya. Sebab, setahun lamanya mereka kesulitan air untuk bertanam.
“Dulu, selama satu tahun (2017) petani tidak bisa bertanam karena memang tidak ada airnya, karena DAM Plucong jebol," kata Mantri Tani Kecamatan Prajekan, Bagus.
Padahal, selama ini DAM Pluncong diandalkan untuk mengairi Desa Cangkring seluas 200 hektar (ha) dan Desa Walidono seluas 200 hektare.
Karena itu, dengan adanya embung di Desa Cangkring, ungkap Bagus, sangat berguna untuk memfasilitasi pengairan yang sempat terputus karena DAM Pluncong jebol.
Untuk membangun embung, petani yang tergabung dalam kelompok tani atau Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) mendapat bantuan swakelola dana sebesar Rp 120 juta per unit.
Bagus menuturkan, embung pertama di Desa Cangkring memiliki solar cell dan sistem pompa untuk pengisian air embung dengan kapasitas tampung 500 meter kubik.
“Memang sebelumnya sudah ada (solar cell), untuk memompa air bersih. Tapi sayang sekali sering terbuang dan hanya bisa mengalir kalau siang hari," katanya.
Aneka infrastruktur perairan yang dibangun Kementerian Pertanian (Kementan) di berbagai daerah kini sudah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat tani.
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global