Inggris Digempur Varian Baru COVID-19, Pidato Boris Johnson Disiarkan ke Seluruh Negeri

Inggris Digempur Varian Baru COVID-19, Pidato Boris Johnson Disiarkan ke Seluruh Negeri
Dokumentasi: Warga mengantre di luar toko swalayan Waitrose and Partners, di tengah penyebaran COVID-19), di Balham, London, Inggris, Selasa (22/12/2020). Foto: ANTARA /REUTERS/Hannah McKay/WSJ/cfo

Johnson mengatakan berbagai pembatasan itu berarti semua ujian tidak mungkin dilanjutkan musim panas ini.

Peniadaan ujian membuat Inggris mengalami tahun akademik kedua berturut-turut saat pandemi COVID-19 merusak program pendidikan siswa dan rencana masa depan.

Johnson mengatakan bahwa jika peluncuran vaksin berjalan sesuai rencana dan jumlah kematian berkurang berkat karantina wilayah, Inggris mungkin akan mulai mencabut pembatasan pada pertengahan Februari.

Ia mendesak semua pihak agar berhati-hati tentang kerangka waktu itu dan meminta mereka untuk mematuhi aturan.

Saat Inggris bergulat dengan jumlah kematian tertinggi keenam di dunia dan kasus kembali mencapai titik tertinggi, kepala penasihat medis negara itu mengatakan penyebaran COVID-19 berisiko membuat sebagian besar sistem kesehatan dalam waktu 21 hari akan kewalahan.

Pemerintah Johnson sebelumnya menggembar-gemborkan "kemenangan" ilmiah karena Inggris menjadi negara pertama di dunia yang mulai memvaksinasi penduduknya dengan suntikan vaksin Oxford/AstraZeneca.

Namun walaupun program vaksinasi sudah diluncurkan, jumlah kasus COVID-19 dan kematian terus meningkat.

Sejak pandemi mulai muncul, sudah lebih dari 75.000 orang di Inggris meninggal akibat COVID-19 --dalam 28 hari sejak mereka dinyatakan positif terpapar virus corona.

Varian baru COVID-19 makin ganas, Inggris kembali memberlakukan lockdown alias karantina secara nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News