Ingin Bekerja Lagi, Pecatan Pasukan Oranye Datangi Ahok

Ingin Bekerja Lagi, Pecatan Pasukan Oranye Datangi Ahok
Pekerja harian lepas (PHL) untuk Pasukan Oranye, Soeadji di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (18/1). Foto: Surya Kawung/JawaPos.Com

jpnn.com - jpnn.com - Rumah Lembang yang menjadi markas pemenangan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) pada pilkada DKI Jakarta kedatangan 14 Pasukan Oranye dari Jatinegara yang belum lama ini diberhentikan. Mereka mengadu ke Ahok.

Sayangnya, keinginan itu tidak terpenuhi. Pasalnya, para PHL yang bertugas menghilangkan genangan dan membersihkan saluran air itu mengenakan seragam saat mendatangi Rumah Lembang.

Mereka digaji dengan APBD DKI. Sedangkan Ahok tengah melakukan kampanye terkait Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. 

Perwakilan Pasukan Oranye yang bernama Soeadji mengatakan, ‎ada 27 PHL yang diberhentikan. Alasan pemberhentian karena tidak lulus seleksi.

"Nilai kami dibilang tidak cukup untuk memenuhi persyaratan. Padahal kami sudah lengkapi semua berkas dan ikut tes urinenya segala macam," katanya.

Soeadji bercerita, dia bersama kawan-kawan pada tanggal 27 Desember mengurus perpanjangan kontrak dengan membawa berkas. Mulai dari KTP, NPWP hingga uang sebesar Rp 300 ribu untuk tes urine.

Pada 31Desember, nama Soeadji dan rekan-rekannya sudah terpampang di papan pengumuman dan dinyatakan lulus. “Sudah ada undangan untuk nego gaji juga," terangnya.

Bahkan, Soeadji dan teman-temannya sempat diminta masuk kerja untuk piket malam tahun baru. Mereka bahkan baru pulang pukul 05.00 WIB setelah piket tahun baru.

Rumah Lembang yang menjadi markas pemenangan Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) pada pilkada DKI Jakarta kedatangan 14 Pasukan Oranye

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News