Ini Bagian yang Terburuk Selama Setahun Jokowi di Periode Kedua

Ini Bagian yang Terburuk Selama Setahun Jokowi di Periode Kedua
Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers secara virtual, Jumat (9/10). Screenshot akun Sekretariat Presiden di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyoroti sisi komunikasi publik yang lemah dari pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua memimpin Indonesia.

Persoalan komunikasi ini yang ke depan perlu diperbaiki Jokowi pada tahun selanjutnya memimpin Indonesia.

"Komunikasi publik agak lemah dan perlu diubah. Untuk jubir (juru bicara) jangan semua bicara. Saran saya Mensesneg Pratikno dilibatkan saja sebagai jubir. Saat ini ada banyak yang bicara," kata Jerry dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Senin (19/10).

Akibat komunikasi yang buruk, kata dia, berdampak kepada penolakan rakyat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah era Jokowi. 

Misalnya ketika Jokowi yang berencana membuat Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Aturan itu banyak pertentangan karena pemerintah tidak cakap membeber sisi positif UU Ciptaker.

"Saya lihat ini (UU Ciptaker) baik, tetapi disaat menyusun perlu melibatkan lembaga terkait, pakar-pakar di bidang masing-masing," ungkap dia.

Selain persoalan komunikasi publik, kata dia, kinerja tim ekonomi kabinet Jokowi masih buruk dalam setahun memimpin Indonesia.

Sebelum pandemi Covid-19, kinerja tim ini dianggap buruk publik, jika mengacu survei milik Indikator per Februari 2020.

Pengamat menilai di pemerintah satu tahun era Joko Widodo ada bagian yang masih sangat lemah dan harus diperbaiki lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News