Ini Hasil Pertemuan Menlu Retno dengan Menlu Bahrain
Dalam beberapa pertemuan yang dilakukan Menlu RI selama kunjungan ke Bahrain juga telah dibahas rencana penandatanganan nota kesepahaman tentang pembebasan visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas serta nota kesepahaman pembentukan sidang komisi bersama RI-Bahrain di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB pada September 2019.
Selain itu, menlu kedua negara juga membahas tentang pertimbangan positif pemerintah Bahrain untuk memberikan fasilitas visa ketibaan (visa on arrival) bagi warga negara Indonesia pemegang visa biasa dan kesepakatan untuk memulai perundingan perjanjian investasi.
Selain sektor ekonomi, kedua menlu juga membahas upaya bersama untuk menanggulangi kejahatan trans-nasional, seperti terorisme dan perdagangan manusia.
Untuk itu, Menlu RI dan Menlu Bahrain sepakat untuk membuat nota kesepahaman (MoU) tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). MoU itu penting bagi Indonesia untuk menghindari kejahatan TPPO dan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia di Bahrain dan negara teluk lainnya.
Hubungan diplomatik RI-Bahrain secara resmi dimulai pada 1976.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia-Bahrain pada 2018 mencapai 116,61 juta dolar AS, dengan nilai ekspor mencapai 46,67 juta dolar AS.
Sementara pada 2017, total perdagangan kedua negara mencapai 206,3 juta dolar AS, dengan nilai ekspor mencapai 47,34 juta dolar AS. (ant/dil/jpnn)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Manama, Bahrain dan bertemu dengan Menlu Bahrain, Sheikh Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al Khalifa
Redaktur & Reporter : Adil
- Dubes Iran Sebut Presiden Jokowi dan Menlu Retno Pahlawan untuk Palestina
- Bantuan Indonesia untuk Palestina dan Sudan Bentuk Diplomasi Kemanusiaan
- Amerika dan China Sibuk Berebut Kuasa, Negara-Negara Berkembang yang Menderita
- Hadiri KTT ASEAN-Australia, Presiden Jokowi Bawa Isu Palestina
- Indonesia Kembali Serukan Perlucutan Senjata Nuklir Global
- Menlu Retno: Tidak Boleh Ada Negosiasi, Israel Harus Mundur Sekarang!