Ini Kata Polisi soal Jumlah Pendaki yang Hilang di Gunung Marapi

Ini Kata Polisi soal Jumlah Pendaki yang Hilang di Gunung Marapi
Penampakan Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar dan Agam kembali mengeluarkan abu vulkanik pada Rabu pagi, (6/12/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

jpnn.com, AGAM - Polisi meminta masyarakat yang anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan di kawasan Gunung Marapi pascaerupsi untuk segera melapor.

Masyarakat dapat melapor langsung ke kantor polisi terdekat atau posko pencarian yang terletak di Nagari (desa) Batu Palano maupun posko Disaster Victim Identification (DVI) yang berada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

"Apabila ada anggota keluarga yang diduga ikut mendaki saat terjadinya erupsi, kami imbau segera melapor," kata Kapolres Kota Bukittinggi Kombes Polisi Yessi Kurniati di Kabupaten Agam, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Bukittinggi untuk mengantisipasi adanya korban Gunung Marapi. Namun, tidak masuk dalam daftar booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar.

Apalagi, kata dia, berdasarkan data pihak Nagari Batu Palano diperkirakan korban hilang atau yang belum ditemukan hingga hari keempat lebih dari lima orang.

Sementara, merujuk data BKSDA pendaki yang belum ditemukan satu orang.

Hal itu juga diperkuat jalur masuk ke Gunung Marapi yang cukup banyak, terutama yang tidak resmi.

Kemudian, khusus pencarian hari keempat tim gabungan akan menyisir di sekitar puncak kawah sampai ke Taman Edelwais hingga ke Puncak Merpati.

Jumlah pendaki yang hilang di Gunung Marapi masih simpang siur. Polisi mengimbau keluarga korban untuk melapor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News