Ini Kata Polisi soal Jumlah Pendaki yang Hilang di Gunung Marapi

jpnn.com, AGAM - Polisi meminta masyarakat yang anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan di kawasan Gunung Marapi pascaerupsi untuk segera melapor.
Masyarakat dapat melapor langsung ke kantor polisi terdekat atau posko pencarian yang terletak di Nagari (desa) Batu Palano maupun posko Disaster Victim Identification (DVI) yang berada di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
"Apabila ada anggota keluarga yang diduga ikut mendaki saat terjadinya erupsi, kami imbau segera melapor," kata Kapolres Kota Bukittinggi Kombes Polisi Yessi Kurniati di Kabupaten Agam, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bukittinggi untuk mengantisipasi adanya korban Gunung Marapi. Namun, tidak masuk dalam daftar booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar.
Apalagi, kata dia, berdasarkan data pihak Nagari Batu Palano diperkirakan korban hilang atau yang belum ditemukan hingga hari keempat lebih dari lima orang.
Sementara, merujuk data BKSDA pendaki yang belum ditemukan satu orang.
Hal itu juga diperkuat jalur masuk ke Gunung Marapi yang cukup banyak, terutama yang tidak resmi.
Kemudian, khusus pencarian hari keempat tim gabungan akan menyisir di sekitar puncak kawah sampai ke Taman Edelwais hingga ke Puncak Merpati.
Jumlah pendaki yang hilang di Gunung Marapi masih simpang siur. Polisi mengimbau keluarga korban untuk melapor.
- Gunung Marapi di Sumbar Dilaporkan Mengalami 3 Kali Erupsi
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- 75 Perempuan Tangguh Berlatih Survival di Hutan Gunung Galunggung Tasikmalaya
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Gunung Marapi Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan