Ini Rahasia Sukses Angkat Besi Jaga Tradisi Medali di Olimpiade
jpnn.com, TOKYO - Angkat besi seolah menjadi salah satu cabang olahraga yang sukses menjaga medali Indonesia setiap kali tampil di ajang Olimpiade.
Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan P. Roeslan, menyebut salah satu kunci keberhasilan ini tak lepas dari program regenerasi atlet dan pemusatan latihan nasional berkesinambungan.
Rosan mengatakan PB PABSI berhasil menjalankan program regenerasi atlet selama ini.
Lifter yang saat ini menghuni pelatnas pun telah tergabung sejak 2018 termasuk Windy Cantika Aisyah dan Rahmat Erwin Abdullah yang masing-masing menyumbang perunggu bagi kontingen Garuda di Olimpiade Tokyo.
"Regenerasi sudah kami pikirkan dari jauh-jauh hari. Justru dua penyumbang perunggu kita adalah atlet junior, Windy baru 19 tahun dan Rahmat sebentar lagi 20 tahun,"
"Dalam pertandingan nama mereka tertulis 'J' yang berarti junior," kata Rosan dalam konferensi pers bersama peraih medali Olimpiade Tokyo, Jumat.
Rosan yang juga Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo mengatakan jika PABSI saat ini punya 16 atlet yang menghuni pelatnas, di mana 13 di antaranya lifter junior.
"Pelatnas angkat besi berkesinambungan jadi tidak berhenti. Atlet seniornya hanya tiga, termasuk Eko Yuli Irawan. Selebihnya adalah junior," ujar Rosan.
Cabor angkat besi terus membuat bangga Indonesia dengan sumbangan satu perak dan dua perunggu di Olimpiade Tokyo.
- Menpora Dito Berharap Cabor Angkat Besi Raih Medali Emas di Olimpiade 2024
- Atlet Angkat Besi Rahmat Erwin Tatap Kejuaraan Dunia Seusai Raih Tiga Emas Asia
- Suku Biak Sangat Berduka atas Meninggalnya Lisa Rumbewas
- Pahlawan Olahraga Indonesia Lisa Rumbewas Meninggal Dunia
- Asian Games 2022: Daftar Rekor yang Dipecahkan Rahmat Erwin Abdullah, Fantastis
- Tradisi Medali Asian Games Terhenti, Eko Yuli Irawan Ungkap Penyebabnya