Inikah Pertanda Berakhirnya Kekuasaan Muhyiddin Yassin di Malaysia?

Inikah Pertanda Berakhirnya Kekuasaan Muhyiddin Yassin di Malaysia?
Tan Sri Muhyiddin Yasin bersama istri. Foto ANTARA/Ho-Facebook

"Untungnya, Yang Mulia Raja tidak terpengaruh oleh permainan politik yang dapat menyeret negara ini ke masa yang kritis," kata politisi senior partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Puad Zarkashi, lewat unggahannya di media sosial Facebook.

UMNO merupakan salah satu partai utama yang bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.

"Kesejahteraan rakyat lebih penting. Muhyiddin seharusnya mundur," kata Ahmad Puan.

Seorang anggota parlemen dari kelompok oposisi, Wong Chen, mengatakan usulan "jahat" Muhyiddin telah ditolak dengan benar oleh raja. PM Muhyiddin harus mundur atau setidaknya memecat menteri yang mengusulkan penetapan status darurat, kata Chen.

Malaysia jatuh dalam krisis politik setelah Mahathir Mohamad tiba-tiba mundur dari kursi perdana menteri setelah koalisi partai pendukungnya bubar. Muhyiddin, yang sempat menjadi sekutu Mahathir, membelot dan membentuk koalisi baru bersama UMNO untuk mendapatkan kursi perdana menteri.

Beberapa minggu setelah menjabat sebagai perdana menteri, Muhyiddin menghadapi desakan dari UMNO, yang ingin mendapatkan lebih banyak pengaruh, tetapi ia juga menjadi tumpuan rakyat untuk menanggulangi pandemi.

Beberapa tokoh UMNO yang korup, termasuk eks perdana menteri Najib Razak, juga berusaha menghidupkan kembali karier politik mereka.

Pengamat mengatakan politisi di Malaysia kemungkinan menuruti permintaan raja yang meminta mereka berhenti memolitisasi krisis dan menempatkan kepentingan bangsa sebagai prioritas.

Penolakan Raja Abdullah, bagi sejumlah pihak, semakin mengikis kekuasaan PM Malaysia Muhyiddin Yassin

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News