Inilah Kabar Terbaru dari Kapolrestabes Makassar Soal Kasus Kematian Siswa SMP Athira

Inilah Kabar Terbaru dari Kapolrestabes Makassar Soal Kasus Kematian Siswa SMP Athira
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib (dua kiri depan) beserta jajarannya didampingi dokter ahli forensik RS Bhayangkara Deny Mathius (dua kanan depan) saat rilis pengungkapan kasus kematian siswa SMP Islam Athira di aula Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/6/2023). Foto: ANTARA/Darwin Fatir.

"Berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital, kami menyimpulkan tidak menemukan unsur kekerasan pada korban sebelum ditemukan di lantai," paparnya.

Dokter ahli forensik RS Bhayangkara Makassar Deny Mathius dalam rilis pengungkapan tersebut menyatakan berdasarkan permintaan penyidik, pihaknya bersama tim telah melakukan pemeriksaan luar jenazah selama tiga jam lebih.

"Jadi, hasil-hasil yang ditemukan ini dari foto rontgen dan pemeriksaan luar CT scan terdapat beberapa luka ditemukan di tubuh korban yang disebabkan oleh benda tumpul. Artinya, benda tumpul ini sangat kuat dan benturan yang sangat keras sehingga memberikan gambaran luka memar dan lecet di berbagai tempat," tuturnya menjelaskan.

Selain luka memar, kata Deny, ditemukan juga kondisi patah tulang di tubuh korban yang dilihat secara langsung ataupun dilihat secara medis kedokteran

"Menjadi titik fakta yang sangat kuat, yakni adanya patah tulang di sekitar panggul sisi kiri. Kemudian paha kiri sampai daerah lengan kiri, kanan juga ada, sampai patah tulang tertutup ataupun yang terbuka. Ruas-ruas tulang belakang juga dan tulang ekor itu ada patah," ungkapnya.(antara/jpnn)

Kasus kematian siswa SMP Islam Athira kelas VIII berinisial BNY (15) yang diduga bunuh diri melompat dari gedung sekolahnya masih diselidiki polisi.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News