Inilah Solusi Terbaik Atasi Konflik Kewenangan BP dan Pemko Batam

Inilah Solusi Terbaik Atasi Konflik Kewenangan BP dan Pemko Batam
Presiden ketiga RI BJ Habibie (kanan) dan Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro (kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Restoran Nagosaya Turi Beach Resort, Jumat (28/4). F. Yusuf Hidayat/Batam Pos/jpg

Dia menegaskan, ide menyatukan Batam, Rempang, dan Galang dalam satu bingkai pemerintahan dengan status provinsi khusus ekonomi, tidak ada tujuan lain selain keinginan melihat Batam maju dan moderen sesuai cita-cita awalnya.

"Jadi saya bilang begini bukan karena ingin jadi kepala BP Batam lagi atau jadi presiden, tidak, saya sudah 81 tahun, saya hanya ingin Batam maju," ujarnya.

Menurutnya, banyak yang bisa dilakukan jika ingin menjadikan Batam lebih maju.

Salah satunya menghidupkan industri di Batam untuk pemenuhan berbagai kebutuhan, mulai dari perangkat lunak, perangkat keras, hingga merakitnya menjadi produk berguna. Mulai dari bahan kebutuhan yang sederhana hingga yang berteknologi tinggi.

"Pesawat saja bisa kita buat. Satu-satunya negara di Asia yang punya kemampuan membangun pesawat selain di Amerika dan Kanada, ya Indonesia. Jangan kira bangsa Indonesia bangsa yang tak mampu," tegasnya.

Produk-produk tersebut tidak hanya berorientasi ekspor, tapi juga untuk pasar dalam negeri.

"Jangan terlalu tergantung pasar internasional, pasar lokal kita itu dari Sabang hingga Marauke," ungkapnya.(nur/ian)


Konflik kewenangan antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan Pemko Batam memicu perlambatan ekonomi di Batam.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News