Inilah Track Record AM Versi Pengamat!

Inilah Track Record AM Versi Pengamat!
Inilah Track Record AM Versi Pengamat!
Keanehan lainnya juga terjadi disaat Rizal dan lembaga konsultan politik FOX Indonesia menggarap Ketua Umum PAN saat itu Soetrisno Bachir yang berambisi menjadi presiden. "Soetrisno Bachir beriklan besar-besaran yang dikabarkan menghabiskan dana ratusan miliar? Itu yang mengerjakan adalah FOX. Tapi ingat juga bahwa setelah itu justru Rizal yang beriklan untuk menjadi presiden. Soetrisno saat itu konon marah besar," ungkap Bony.

 

Sementara Andi sebelum bergabung dengan SBY adalah pendiri PDK bersama Ryaas Rasyid yang notabene sebagai partai baru dan menjadi pesaing PD ketika itu. "Dia keluar dari PDK karena PDK mengusung Wiranto. Alasan Andi dia tidak setuju dengan Wiranto karena berasal dari militer. Tapi apa yang terjadi kemudian? Dia justru mendukung SBY yang juga dari militer. Politik adalah ideologi, Andi jelas dengan contoh ini tidak memiliki ideologi," imbuhnya.

 

Bonny juga menyebut Andi sebagai manusia yang selalu memiliki ambisi besar dan tidak pernah puas. "Sikap itu bisa dilihat dari keinginannya melepaskan tanggungjawabnya sebagai Mentri Pemuda dan Olahraga. "Memangnya ada prestasi dia selama memimpin Kementrian Pemuda dan Olahraga, sehingga dia mau meninggalkan jabatan itu untuk menjadi ketua umum? Belum berprestasi sudah mau main dilevel yang lebih tinggi. Saya pikir dia mau jadi capres di 2014 nanti," kata Bonny lagi.

 

Hal lain yang paling tidak pantas mereka usung sampai sekarang adalah mengklaim keberhasilan PD dan SBY pada pemilu lalu sebagai keberhasilan Fox Indonesia. Banyak parpol pendukung dan juga internal PD marah karena pengelolaan seluruh kegiatan partai yang memiliki anggaran besar buat mensukseskan SBY-Boediono diambil alih mereka, padahal kader PD bersama partai koalisinya lah serta nama besar SBY sendiri yang menentukan kemenangan demokrat ketika itu, imbuhnya.

 

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Bonny Hargens yakin Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News