Investasi Emas Diburu, Transaksi Logam Mulia di BSI Bebas Antrean

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkuat infrastruktur serta menyosialiasikan layanan bisnis emas kepada masyarakat pasca-penetapan sebagai bank emas oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025.
Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan dalam kurun satu bulan setelah diluncurkan, bisnis BSI emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan terdorong oleh tren harga yang berkilau dan kesiapan produk.
Menurut Bob, cara paling ideal untuk masyarakat agar memiliki atau menambah emas adalah melalui cicil emas Bank BSI.
Pasalnya melalui produk cicil emas, nasabah melakukan akad pembiayaan pembelian emas dengan harga saat ini dan dicicil sesuai jangka waktu yang disepakati.
"Awal 2024 harga emas masih sekitar Rp1 juta per gram dan saat ini sempat menyentuh Rp1,89 juta per gram. Mereka yang membeli emas lewat cicilan, sudah bisa menikmati kenaikan harga emasnya. Ibaratnya dengan cicil emas nasabah membeli emas pada masa depan dengan harga sekarang,” ujar Bob saat halal bi halal bersama jurnalis di kantor pusat BSI, The Tower, Jakarta, Selasa (15/4).
Perseroan juga menawarkan banyak kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki emas melalui layanan digital.
Layanan tersebut antara lain BSI Emas yang merupakan jual beli dan titip emas melalui BYOND by BSI.
Layanan ini memungkinkan nasabah membeli emas kapan saja dan di mana saja dengan harga yang kompetitif dan murah karena bisa diperoleh mulai dari 0,1 gram.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) menilai emas sebagai solusi instrumen investasi saat ini, karena merupakan aset safe haven.
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Harga Emas Antam Hari Ini 28 April Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Minggu 27 April Turun, Cek Daftarnya
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 26 April 2025, Turun Lagi
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 April Naik Lagi, Jadi Sebegini Per Gram
- Ada 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?