Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis
Senin, 09 Januari 2012 – 01:51 WIB
Pada Juni 2010, dengan tema We Touch The World, Irma menggagas kompetisi bahasa Inggris pertama yang diikuti oleh kalangan tuna netra. Mulai pidato hingga mengeja kata. "Tahun ini, kita akan adakan lagi. Ini masih tahap persiapan," ujarnya.
Siswa-siswanya juga banyak yang sudah bekerja di lembaga umum layaknya orang normal. "Ada yang jadi telemarketer di bank-bank asing. Orang tak akan tahu yang mereka ajak konsultasi adalah seorang tuna netra," katanya.
Irma optimistis, masa depan tuna netra di Indonesia semakin cerah. Termasuk, akses pendidikan dan kesempatan kerja yang sama. Apalagi setelah pemerintah Indonesia meratifikasi konvensi PBB Convention on The Right of Persons with Disabilites pada Oktober 2011 lalu menjadi undang-undang.
"Sekarang pertanyaannya bukan bisa melihat atau tidak, tapi apa yang bisa dilakukan untuk negara. Kerja yang dinilai bukan fisiknya," tegasnya. (nw)
Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor