Isbat Skyview

Oleh Dahlan Iskan

 Isbat Skyview
Dahlan Iskan.

Panji pun juga belajar membaca Alquran. Sampai Iqra 2.

Untunglah tanpa SkyView Lite pun, tahun ini hari lebarannya sama. Tidak perlu ada yang bilang, "Saya memulai puasa ikut NU tapi lebaran ikut Muhammadiyah". Agar berpuasanya hanya 28 hari.

Saya tidak tahu apakah sidang isbat malam tadi juga masih seperti dulu-dulu: mendengarkan kesaksian petugas yang dikirim ke pantai di Banten atau Pantai Kenjeran. Yang petugas itu diminta khusus berada di pinggir laut: agar bisa melihat bulan. Atau tidak melihat bulan.

Saya juga tidak tahu apakah masih relevan adanya dua aliran dalam melihat bulan: hisab dan rukyatulhilal. Yang satu berdasar hitungan astronomi. Satunya lagi berdasar penglihatan mata.

Semua itu kini sudah digantikan oleh software komputer. Mestinya. Seperti SkyView Lite yang dipakai Panji itu.

Saya juga lupa apakah Syuriah NU sudah membahas SkyView Lite ini dalam bahtsul masail. Di NU selalu ada forum pembahasan hal-hal baru dalam kehidupan. Bagaimana hukum agama harus memandangnya.

Alhamdulillah. Ilmu pengetahuan akhirnya tampil. Membawa kebenaran ilmiah. Rupanya ilmu pengetahuanlah yang bisa menjadi penengah pertikaian antar-aliran.

Kelak ilmu pengetahuan juga yang akan bisa menyelesaikan apakah Adam itu manusia pertama. Seperti yang diyakini oleh Islam. Dan oleh Kristen.

Anak kelas VI SD pun mestinya sudah bisa ikut sidang isbat. Untuk menentukan kapan Lebaran tiba. Atau kapan hari pertama puasa dimulai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News