Israel Memilih, Nasib Netanyahu Dipertaruhkan

Israel Memilih, Nasib Netanyahu Dipertaruhkan
Bendera Israel. Foto: Times of Israel

Yair Lapid, mantan menteri keuangan yang mengepalai partai sentris Yesh Atid, telah muncul sebagai penantang utama Netanyahu.

Tidak ada satu partai pun yang pernah mengumpulkan cukup suara untuk mayoritas parlemen dalam pemilihan Israel. Hasil pada malam pemilihan mungkin hanya menjadi titik awal, dengan pemenang akhir akan ditentukan dalam perundingan-perundingan rahasia koalisi.

Kritikus menuduh Netanyahu melaksanakan pemilihan umum baru untuk kepentingan pribadi, dengan harapan mendapatkan dukungan yang cukup di parlemen untuk memungkinkan membuat undang-undang untuk membatalkan proses hukum terhadapnya.

Netanyahu telah membantah tuduhan tersebut, dan juga membantah tentang keterlibatan pribadi apa pun dalam langkah-langkah prospektif untuk kekebalan terhadap hukum. Namun, dia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa para sekutunya akan melakukan langkah tersebut.

Dalam perjalanan kampanyenya, Netanyahu telah menyoroti perannya dalam mengamankan jutaan dosis vaksin dari Pfizer Inc dan mengubah Israel menjadi apa yang ia sebut sebagai "bangsa vaksinasi".

Sekitar setengah dari warga Israel telah diinokulasi dengan kecepatan yang menarik pujian internasional untuk Netanyahu serta seruan kepada Israel untuk berupaya lebih banyak untuk memastikan warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza juga dapat menerima vaksin.

Peluncuran vaksin cepat Israel memungkinkannya membuka kembali sebagian besar ekonominya sebelum pemilihan umum.

Dalam unggahan video di Twitter tentang kunjungannya ke rumah sakit di Yerusalem pada Senin (22/3), Netanyahu menulis: "Hari ini kami adalah bangsa yang pertama di dunia yang hidup kembali dan tersenyum lagi."

Warga Israel pada Selasa mulai mengikuti pemungutan suara tentang kelangsungan jabatan politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pemilihan keempat dalam dua tahun

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News