Isran Noor Incar Kursi Bupati Kukar?

jpnn.com - SAMARINDA - Berhenti menjadi Bupati Kutai Timur, Isran Noor dikabarkan masih menginginkan jabatan tersebut. Tapi bukan di Kutim, melainkan di Kutai Kartanegara (Kukar). Sebuah sumber dari internal Partai Demokrat menyatakan, Isran sedang melakukan penjajakan di Kukar.
“Kalau mau, banyak partai bisa dipakai Pak Isran di sana. Termasuk PDIP,” kata sumber kepada Kaltim Post (Grup JPNN.com).
Rumor tersebut juga seolah menjawab misteri langkah politik Isran, setelah didepak dari Demokrat. Menurut sumber tadi, Isran pernah menjadi bagian dari perjuangan Kutai Pesisir. Tokoh-tokoh di kawasan itu punya hubungan emosional dengan Isran.
“Itu salah satu yang akan dimanfaatkan Pak Isran. Tapi beliau akan berhitung cermat sebelum memutuskan untuk maju. Sebab, lawan yang akan dihadapi sangat kuat,” ujarnya.
Soal finansial, dia tidak meragukan Isran. Berkaca di Pileg 2014 lalu, Isran mampu merealisasikan bantuan modal sekitar Rp 8 miliar untuk sejumlah caleg Demokrat se-Kaltim dan Kaltara.
Sebelumnya, Isran juga membagikan mobil operasional kepada masing-masing Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat se-Kaltim. Bahkan, DPC Demokrat Balikpapan, Kukar, dan Samarinda masing-masing kebagian dua mobil karena alasan jumlah penduduk lebih banyak.
“Itu fakta. Tapi saya tidak mengerti kalau ditanya mengapa laporan harta Pak Isran ke KPK hanya Rp 1,7 miliar,” ujarnya, seraya tertawa.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Kukar Yusmardani membantah partainya menjalin hubungan dengan Isran.
SAMARINDA - Berhenti menjadi Bupati Kutai Timur, Isran Noor dikabarkan masih menginginkan jabatan tersebut. Tapi bukan di Kutim, melainkan di Kutai
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT