Istri Dubes RI buat Pakistan Tewas dalam Kecelakaan Heli di Daerah Sengketa

jpnn.com - KABAR duka datang dari Pakistan. Istri dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Hery Listyawati, dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter. Dalam insiden yang terjadi, Jumat (8/5) itu juga menewaskan lima orang lainnya.
Helikopter tersebut dalam perjalanan ke tempat peresmian fasilitas kereta gantung jatuh di kawasan Gilgit-Baltistan. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dijadwalkan meresmikan fasilitas itu, tapi pesawatnya berbalik arah dari Gilgit setelah menerima laporan kecelakaan tersebut.
Selain istri dubes Indonesia, juga tewas para duta besar dari Norwegia, Filipina dan istri duta besar dari Malaysia. Juru bicara militer Asim Bajwa mengatakan dalam sebuah posting Twitter yang dilansir reuters, empat orang asing serta dua pilot tewas. "Para duta besar dari Polandia dan Belanda berada di antara yang terluka," tulisnya.
Bajwa belum bisa mengungkap penyebab kecelakaan ini. Namun sejumlah informasi menambahkan, para diplomat itu sedang dalam perjalanan ke daerah Gilgit-Baltistan di area sengketa Kashmir.
Militan Taliban masih menjadi momok buat pemerintah Pakistan. Sebuah email dari pihak Taliban mengungkap mereka akan menembak jatuh helikopter dengan rudal dan berharap menembak jatuh heli yang ditumpangi Sharif.
"Nawaz Sharif dan sekutu-sekutunya adalah target utama kami," kata juru bicara Taliban Muhammad Khurasani dalam sebuah pernyataan email. (adk/jpnn)
KABAR duka datang dari Pakistan. Istri dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Hery Listyawati, dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN