Isu DNA Babi Merebak, Solaria Alami Penurunan Pelanggan

jpnn.com - JAKARTA - Restoran Solaria mengakui, pemberitaan yang menyebut bumbu masakan di salah satu gerainya di Balikpapan mengandung DNA babi, cukup berpengaruh terhadap penurunan pelanggan. Apalagi mengingat Solaria memiliki ratusan cabang yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.
"Isu itu memang sensitif. Jadi (penurunan pelanggan,red) ada sepertinya. Tapi memang belum bisa kami hitung. Apalagi ini waktunya kan sangat cepat," ujar Operasional Manajer Restoran Solaria Dedy Nugrahadi, Jumat (27/11).
Meski mengaku terjadi penurunan pelanggan, Solaria kata Dedy, belum berpikir melakukan langkah hukum. Perusahaan katanya, lebih memilih melakukan sejumlah pembenahan. Mengingat cukup banyak tuntutan dari pelanggan untuk terus memberi pelayanan terbaik dan keanekaragaman produk.
"Belum berpikir ke arah itu dan sepertinya tidak akan melakukan hal itu (menempuh jalur hukum,red). Karena banyak yang harus kami benahi sebagai lokal brand yang menyajikan produk-produk halal," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada dugaan unsur persaingan bisnis atau hal-hal lain, sehingga muncul pemberitaan bumbu masakan Solaria di Balikpapan mengandung DNA babi, Dedy hanya menyatakan pihaknya tidak dalam kapasitas menduga-duga.
"Kami tidak dalam kapasitas menduga-duga, itu sudah ada proses dan penanganan dari MUI dan hasilnya Solaria tak mengandung DNA babi," ujar Dedy.(gir/jpnn)
JAKARTA - Restoran Solaria mengakui, pemberitaan yang menyebut bumbu masakan di salah satu gerainya di Balikpapan mengandung DNA babi, cukup berpengaruh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Gubernur Herman Deru Luncurkan Gebrak, Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau