Itik Lokal Terinfeksi
Minggu, 23 Desember 2012 – 08:31 WIB
Namun, sejauh ini belum ada warga di lima kabupaten/kota itu yang sakit atau meninggal akibat virus pembunuh yang menyerang itik tersebut. ’’Dalam seminggu terakhir, sekitar 34 itik di Metro mati,’’ terang Arsyad.
Dia melanjutkan, virus flu burung jenis baru ini merupakan kiriman dari Pulau Jawa. ’’Selain Metro, virus dengan tanda-tanda yang sama juga merebak di Pringsewu, Tuba, Lamtim, dan Lamsel. Kami terus mengawasi kasus ini agar tidak KLB (kejadian luar biasa),” ujar dia.
Untuk mengantisipasinya, Disnakkeswan Lampung sudah berkoordinasi dengan pihak terkait guna memantau peredaran unggas khususnya itik yang hendak masuk Lampung.
Arsyad menerangkan, bila struktur genetis (clade) yang lama dikenal dengan clade 2.1, saat ini sudah berkembang dan diidentifikasi sebagai clade 2.3. Di mana ini merupakan kasus kedua setelah muncul di Pulau Jawa. Disnakkeswan pun belum dapat melakukan vaksinasi karena saat ini vaksin yang ada masih untuk clade 2.1.
BANDARLAMPUNG – Para peternak hewan di Lampung wajib lebih waspada. Pasalnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung menemukan
BERITA TERKAIT
- 17 PPPK Guru di Pemprov Gorontalo Dilantik, Masa Kontrak 5 Tahun
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Tenggelam Saat Memasang Jaring Ikan, Pemancing Asal Sumbawa Ditemukan Meninggal Dunia
- 381 PPPK di Temanggung Mengikuti Orientasi, Pj Bupati Berpesan Begini
- Gempa Bumi M 5,5 di Sumbawa NTB Terasa Hingga di Denpasar Bali