Jabodetabek Butuh Transportasi Berbasis Rel

Jabodetabek Butuh Transportasi Berbasis Rel
Seminar Nasional Pengembangan Sistem Transportasi Berbasis Rel Berkelanjutan di Wilayah Jabodetabek yang digagas Podomoro University, di Jakarta, Kamis (26/1). Foto: Mesya Mohammad/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Sebagai kota besar yang identik dengan kemacetan, Jakarta butuh sistem transportasi berbasis rel.

Ini untuk mengatasi keterbatasan lahan karena penambahan ruas dan pelebaran jalan semakin sulit dilakukan.

Menurut Kepala Badan Pengelola Transportasi, Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elly Sinaga, penambahan kapasitas jalan bukan solusi paling efektif karena hanya mengatasi masalah kemacetan jangka pendek.

"Moda transportasi yang bisa dibangun pada lahan terbatas dan bisa mengangkut penumpang dalam jumlah banyak bisa menjadi salah satu alternatif yang harus dipertimbangkan," kata Elly dalam Seminar Nasional Pengembangan Sistem Transportasi Berbasis Rel Berkelanjutan di Wilayah Jabodetabek yang digagas Podomoro University, Kamis (26/1).

Moda transportasi masal tersebut diperlukan guna mengatasi permasalahan kemacetan lalu-lintas yang ada saat ini.

Salah satu moda transportasi massal yang memenuhi kriteria tersebut adalah moda transportasi berbasis rel dimulai dari kereta api konvensional, kereta api komuter, monorail, light rail transit (LRT), mass rapid transit (MRT), hingga automated people mover system (APMS).

"Kami sangat berterima kasih kepada Podomoro University karena ikut‎ memikirkan masalah transportasi di Jabodetabek," ujar Elly.

Wakil‎ Rektor Podomoro University Yohanes Prayitno mengatakan, sinergi antar universitas sangat penting untuk dikembangkan sehingga ilmu yang dimiliki masing-masing akademisi bisa diintegrasikan demi pembangunan di Indonesia.

Sebagai kota besar yang identik dengan kemacetan, Jakarta butuh sistem transportasi berbasis rel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News