Jadi Ajang Buka-bukaan Tokoh Nasional
Kamis, 25 November 2010 – 00:20 WIB
Latar belakang partai memang sering menyulitkan para anggota dewan menyamakan persepsi, termasuk di jajaran pimpinan. Karena itu, ketika baru terpilih, Marzuki Alie dan empat wakilnya membuat kesepakatan untuk membuka atribut partai di antara mereka, dan memposisikan diri sebagai negarawan.
”Awalnya, warna map pimpinan DPR itu masing-masing berbeda, sesuai warna asal partainya. Kemudian saya rubah agar menjadi warna putih semua. Kami sepakat untuk mengesampingkan perbedaan partai. Tapi di tengah jalan Tapi ditengah jalan mencuat kasus Century. Komitmen itu hanya terjadi di atas kertas, tapi tidak sesuai dengan prakteknya,” kenang Marzuki.
Dia menjelaskan, masa setahun kepemimpinannya dia gunakan untuk mereformasi Sekretariat Jenderal DPR. Inilah yang menjadi prioritas utama. Sebab kekuasaan DPR yang besar di bidang legeslasi dan budgeting akan berbahaya jika tidak didukung infrastruktur yang memadai.
Dia menjelaskan, sekarang ini hanya ada Sekretariat Jenderal DPR yang dipimpin oleh eselon satu. Nantinya akan dibentuk pula Badan Fungsional Keahlian DPR yang juga dipimpin oleh eselon satu. Tugasnya membantu DPR melaksanakan fungsinya di bidang legeslasi dan budgeting.
JAKARTA – Hari kedua pertemuan para pemimpin redaksi Grup Jawa Pos menjadi ajang buka-bukaan beberapa tokoh nasional terkait isu yang sedang
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan, KPK Geledah Kantor Telkom
- Pimpinan MPR Temui Boediono, Bahas PPHN
- Polres Lamandau Tangkap 5 Kurir Narkoba, Jumlah Barang Buktinya Enggak Main-Main
- Kemenkumham Ancam Blokir Akun Notaris yang Tak Taat Aturan
- Gagal Menikah Dengan Gadis Pujaan, Hidayat Nekat Gantung Diri
- YKAN Turut Lestarikan Sumber Air & Mata Pencaharian Lewat Restorasi Mangrove Berbasis Masyarakat