Jadi Ketua Dewan Pembina PARFI '56, Fadli Zon Sampaikan Komitmen untuk Industri Film

"Kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan dan PARFI '56 adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa para pelaku industri film mendapatkan jaminan sosial yang layak. Ini adalah fondasi penting bagi ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” sambungnya.
Fadli Zon juga mengungkapkan bahwa pemerintah, melalui Kementerian Kebudayaan, terus mendorong pertumbuhan industri film dengan kebijakan berbasis data dan strategi.
Dia menyebutkan bahwa pada 2024, jumlah penonton film nasional mencapai lebih dari 80 juta orang, jauh melampaui penonton film asing, yang berjumlah sekitar 42 juta.
Meski demikian, politikus Gerindra itu menyoroti masih kurangnya jumlah layar bioskop di Indonesia.
Dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa, Indonesia idealnya membutuhkan lebih dari 28.000 layar film, sementara jumlah saat ini baru mencapai 3.000 layar.
"Kita membutuhkan lebih banyak layar, serta ekosistem yang adil dan berkeadilan bagi semua pelaku industri film. Pemerintah siap mendukung upaya bersama untuk menghadirkan solusi konkret,” tegas Fadli Zon.
Selain membina komunitas film nasional, Fadli Zon juga mendorong upaya pelestarian sejarah sinema Indonesia melalui rencana pembangunan Museum Film Indonesia yang proporsional dan modern.
"Museum film sangat penting, tidak hanya untuk mengenang sejarah sinema kita, tetapi juga sebagai ruang edukasi generasi baru dan diplomasi budaya Indonesia,” tutupnya.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, resmi diangkat sebagai Ketua Dewan Pembina Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI '56).
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Fadli Zon Resmikan Nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kawasan Jam Gadang
- Fadli Zon Minta Bamus Betawi Rapatkan Barisan Kembangkan Budaya Jakarta
- PFN Gelar Pelepasan Delegasi Camp Broadway Indonesia Menuju The New York Pops
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menbud Fadli Zon Ajak Qatar Perkuat Kolaborasi Industri Budaya dan Ekonomi