Jakarta Kebanjiran, Tanda Alam Tak Berpihak Pencapresan Anies Baswedan?

Jakarta Kebanjiran, Tanda Alam Tak Berpihak Pencapresan Anies Baswedan?
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama calon presiden yang diusung Nasdem Anies Baswedan saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan tanda alam seolah menolak pencapresan Anies Baswedan dari Partai NasDem, sehari setelah deklarasi.

Dia menyebutkan tanda alam itu ialah ibukota langsung dikepung banjir pada Selasa (4/10) malam.

"Ini seolah kode alam dari Tuhan bahwa jabatan bukan main-main. Pemilu masih jauh, lebih baik sekarang fokus membantu rakyat. Mungkin itulah yang ingin disampaikan Tuhan kepada pemimpin Ibu Kota saat ini," kata Lamhot dalam keterangannya, Rabu (5/10).

Wakil Ketua Kosgoro 1957 itu juga menyoroti pemilihan hari deklarasi yang masih dalam suasana berkabung tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Kurang elok rasanya, ini tragedi kedua terbesar sepanjang sejarah setelah Peru. Dunia Internasional juga berduka, tetapi di negeri sendiri malah sibuk copras capres," lanjutnya.

Dia juga menyebutkan meski dalam demokrasi hal itu dibenarkan, tetapi pantang dilakukan oleh Golkar.

"Perintah Ketum Bapak Airlangga seluruh kader harus total membantu korban tragedi Kanjuruhan Malang dan korban gempa bumi Tapanuli Utara," ujar Lamhot.

Tak hanya itu, Lamhot Sinaga mengatakan yang terpenting bagi Golkar dan KIB saat ini bagaimana membangun chemistry, soliditas agar koalisi ini konkret sampai 2024.

Ketua DPP Golkar, Lamhot Sinaga menyatakan Jakarta kebanjiran seolah jadi tanda alam menolak pencapresan Anies Baswedan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News