Jakarta Lockdown Total 12-15 Februari? Begini Penjelasan Polri

Jakarta Lockdown Total 12-15 Februari? Begini Penjelasan Polri
Warga Jakarta harus mematuhi aturan selama PSBB. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA -  Polri bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah isu soal adanya lockdown total di Jakarta pada 12 hingga 15 Februari.

 Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, isu lockdown mulai Jumat pukul 20.00 hingga Senin pukul 05.00 itu tidak benar. 

"Informasi dari Kemenkes bahwa broadcast (pesan siaran) ini adalah tidak benar, broadcast ini adalah salah, dengan adanya broadcast yang tidak benar itu akan berdampak negatif bagi siapa saja," ujar Argo ketika jumpa pers secara virtual, Jumat (5/2).

 Menurut Argo, isi dari pesan siaran itu memang biasa saja, tetapi berbahaya apabila tidak dengan segera diluruskan

"Hoaks itu akan menyasar emosi masyarakat dan kemudian menimbulkan opini negatif yang mengakibatkan kegaduhan di masyarakat, ini sangat dikhawatirkan," tambah Argo.

Mabes Polri mencatat selama 2020 telah menangani total 352 kasus penyebaran berita hoaks. Dalam kasus pesan berantai itu, ia mengingatkan potensi ancaman dan hukuman yang diterima kepada pelaku. 

Menurut dia, pelaku bisa diancam kurungan hingga 10 tahun lewat sejumlah pasal dan undang-undang. Beberapa di antaranya seperti pasal 28 ayat 1 UU nomor 11 Tahun 2008, tentang ITE. Ada pula KUHP pasal 14 ayat 1, 2, dan tiga. 

"Kami dari kepolisian dan Kemenkes mengharapkan masyarakat untuk melihat dari pada broadcast itu. Sudah disampaikan bisa dicek ya, ke Kemenkes," tandas Argo. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Mabes Polri bersama dengan Kemenkes membantah isu Jakarta lockdown total pada 12 hingga 15 Februari. Masyarakat pun diminta untuk tidak termakan isu hoaks tersebut.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News