Jalan Lin Mirip Chamberlain dan Webber

Jalan Lin Mirip Chamberlain dan Webber
Jalan Lin Mirip Chamberlain dan Webber
CALIFORNIA - Filsuf, penulis, dan sejarawan abad ke-16 asal Prancis Voltaire pernah berkata le" histoire se repete, sejarah itu berulang. Ungkapan itu mungkin cocok menggambarkan ketidakberuntungan Golden State Warriors soal pemilihan pemain. Sejak lama, banyak sekali pemain yang dianggap gagal di Warriors, tiba-tiba melesat dan sukses di tim barunya.

Fenomena baru terjadi pada Jeremy Lin. Saat masih bersama Warriors musim 2010-2011, Lin hanya diberi kesempatan bermain rata-rata 9,8 menit dalam 29 laga. Pemain Asian-American pertama di NBA itu hanya mencetak 2,6 poin dan 1,4 assist per game.

Dengan penampilan seperti itu, Lin akhirnya dilepas dan akhirnya mendarat ke New York Knikcs. Namun, ternyata performa pemain keturunan Taiwan bikin geleng-geleng kepala.

Dalam lima partai terakhir, Lin mencetak 28,3 poin dan 8,3 assist per game. Knicks meraih lima kemenangan beruntun, terpanjang di musim ini. Di luar lapangan, Lin juga menguntungkan bagi Knicks. Merchandise Knicks tiba-tiba laris manis. Jersey No.17 milik Lin juga nomor satu di toko Onlie NBA.    

CALIFORNIA - Filsuf, penulis, dan sejarawan abad ke-16 asal Prancis Voltaire pernah berkata le" histoire se repete, sejarah itu berulang. Ungkapan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News