Jam Mengajar Ditambah, Guru Berpotensi Stres
Senin, 12 September 2011 – 08:12 WIB
Pihak PB PGRI sendiri tidak memungkiri jika selama ini banyak pihak yang wadul terkait kedisiplinan para guru. Termasuk oknum guru yang kepergok berbelanja atau tidur-tiduran di kantin sekolah ketika jam kerja. "Perilaku tersebut buntut dari pembinaan guru tempo dulu," kata dia. Sulistyo juga menjelaskan, perilaku guru saat ini merupakan hasil lembaga pendidikan masa lalu.
"Sekarang guru-guru model seperti ini memang masih banyak. Mutu mereka memang belum bagus," tandasnya. Jika pemerintah ingin membuat aturan untuk mengatur kinerja guru, hendaknya membaca dulu kondisi riil guru di lapangan. "Jangan sampai aturan baru menimbulkan masalah baru," kata dia.
PB PGRI sendiri meminta pemerintah lebih dulu menuntaskan persoalan pembinaan yang sudah berjalan. Diantaranya adalah persoalan tunjangan profesi guru (TPG). Dia menuturkan, TPG baik untuk guru PNS maupun Non-PNS sering tidak jelas kapan pencairannya.
PB PGRI mengusulan, pencairan TPG sebaiknya dibarengkan dengan pencairan gaji. Tidak perlu dirapel. Sehingga, tidak bakal molor. "Pemerintah mengaku kesulitan, akhirnya diputuskan pencairan tiga bulan sekali," tutur Sulistyo. Ternyata, pencairan juga keram meleset dari putusan tersebut. Dia berharap, pemerintah mencairkan TPG secara istiqomah pada April, Juli, Oktober, dan Desember. (wan/iro)
JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) bakal menambah beban kerja guru menjadi sepekan wajib
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT, Instruksi Jokowi?
- Unas Berhentikan Sementara Kumba Digdowiseiso, 2 Rekomendasi TPF
- UT Jadi Tuan Rumah NUDC 2024, 112 Tim Terbaik se-Indonesia Beradu Kemampuan
- Seusai Bertemu Jokowi, Menteri Nadiem Membatalkan Kenaikan UKT
- Billy Bakal Sampaikan Masalah Kenaikan UKT kepada Presiden Jokowi
- Ridwan Kamil Bagikan Pengalaman Berbisnis pada Mahasiswa Indonesia di Singapura