Jam Terbang Tinggi, Sekarang Mantan Atlet Ini Jadi Wasit PON Jabar

Jam Terbang Tinggi, Sekarang Mantan Atlet Ini Jadi Wasit PON Jabar
Ilustrasi Logo PON Jabar. Foto: dokumen JPNN

Selain layar, ternyata Aman juga menyukai olahraga bola voli. Bahkan, kemampuannya sebagai tosser patut diacungi jempol. Bola voli itu pulalah yang kemudian membawa Aman meninggalkan kampung halamannya di Semarang untuk hijrah ke Lampung pada 1985. Aman tidak menampik tawaran menggiurkan yang disodorkan BUMN PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Lampung.

“Saya dapat tawaran kerja di PLN karena bisa main voli. Bukan karena layarnya,” tambah bapak tiga anak itu. Pada saat itu, Aman juga tergabung dalam tim pra-PON bola voli Lampung. Namun sayang, Aman dan tim gagal lolos ke PON XI. Meski aktif bermain voli, bukan berarti Aman melupakan layar.

Kegagalannya di voli berhasil ditebusnya.  Dirinya pun kembali berlaga pada PON XI di Jakarta. Persiapan yang minim membuat Aman tidak berhasil menyumbangkan medali untuk Lampung. 

Empat tahun berselang, Aman berhasil mempersembahkan perak pertamanya untuk Lampung pada PON XII tahun 1989. Dia bertanding di kelas 470. Setelah itu, berbagai prestasi terus dicatatkan Aman di cabang olahraga layar.

Hingga akhirnya, Aman tampil untuk kali terakhir sebagai atlet pada PON XVI. Kendati tidak meraih medali, Aman tercatat sebagai atlet tertua yang tampil dalam ajang multi cabang di Palembang, Sumatera Selatan tersebut. Ketika itu usianya sudah mencapai 45 tahun.(ynk/wan/ray/jpnn)


LAMPUNG - Tak semua atlet Lampung memiliki jam terbang tinggi seperti Aman Waluyo. Bahkan di Indonesia, atlet cabang olahraga layar asal Lampung


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News