Jangan Harap Menangkan Pilkada DKI Dengan Program Ini
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu memenangkan Pilkada Jakarta 2017.
“Jakarta bersyariat tidak akan ampuh untuk memenangkan pasangan calon mana pun,” kata Arif saat menjadi pembicara di diskusi bertajuk ‘Ketika Jakarta Bersyariah Ditolak Paslon: Akankah Peta Dukungan Berubah?’ di D’Hotel, Jakarta Pusat, Selasa..
Dia mengungkapkan setidaknya ada empat alasan sehingga calon yang mengusung wacana Jakarta Bersyariat ini tidak akan jadi prioritas bagi pemilih.
“Ide Jakarta bersyariat ini dibangun di atas logika yang inkonsisten,” kata Arif.
Selanjutnya, permasalahan Jakarta harus diselesaikan dengan program yang konkret.
Permasalahan seperti kemacetan, kemiskinan, dan korupsi menjadi prioritas di Jakarta.
Sentimen keagamaan di Jakarta akan sulit berkembang karena warga Jakarta sangat beragam.
“Paslon tidak bisa memenangi pilkada hanya karena dukungan satu kelompok. Ini perlu diingat,” katanya.
Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Arif Susanto mengatakan program Jakarta Bersyariat adalah wacana yang inkonsisten dan tidak membantu
- Peluang Ridwan Kamil Menang di Pilkada DKI Kecil Terutama Jika Anies Maju
- Pengamat Ini Sebut Peluang Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jakarta 2024 Kecil
- PKS Buka Peluang Bangun Poros dengan PDIP Buat Usung Kandidat di Pilgub Jakarta 2024
- Sudirman Said dan Anies Sama-sama Bakal Maju Pilgub Jakarta, Pecah Kongsi?
- Rakernas V Akan Dimulai, PDIP Akan Tentukan Sikap, Program, Hingga Pemenangan Pilkada 2024
- Tegas, Demokrat Tidak Akan Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI